Dorong Terwujudnya Perumahan Inklusif Difabel, PLN Salurkan Bantuan Rp 120 Juta
Trenggalek - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp 120 juta untuk pengembang perumahan inklusif khusus difabel di Trenggalek.
Bantuan diberikan kepada Yayasan Naema Trenggalek selaku pengelola perumahan difabel di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Trenggalek.
Menurut Analys Kinerja dan PIC CSR Unit Kerja PT PLN UPT Madiun. Tomijan, mengatakan pemberian bantuan tersebut sengaja diberikan kepada Yayasan Naema, karena dinilai sangat diperlukan, terutama untuk melengkapi sejumlah fasilitas perumahan difabel.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat, khususnya bisa mengembangkan fasilitas, sarana dan prasarana di Yayasan Naema ini," kata Tomijan, Jumat (27/5/2022).
Sementara itu pengelola Yayasan Naema Taryaningsih, mengaku bersyukur bisa mendapatkan bantuan dari PLN. Donasi tersebut akan digunakan untuk melakukan pengembangan kawasan di lingkungan perumahan.
Dijelaskan hingga saat ini pihaknya telah berhasil membangun 11 unit rumah yang khusus digunakan para difabel. Rencananya yayasan akan kembali melanjutkan pembangunan hingga menjadi 20 unit.
"Terima kasih untuk PLN karena sudah menyalurkan bantuan CSR-nya kepada kami. Semoga bisa kami manfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan kawasan inklusif ini," kata Taryaningsih.
Menurutnya kawasan inklusif sengaja dibangun sebagai bentuk kepedulian kepada kaum difabel di Trenggalek. Ide itu muncul dari pengalamannya selama belasan thaun membina kaum difabel.
"Perumahan ini saya bangun ketika teman-teman (difabel) itu sudah berkeluarga dan akan membuka usaha. Ketika mereka sudah lulus dari tempat kami (yayasan) dan punya keahlian, kemudian balik ke rumah masing-masing akan kesulitan untuk melakukan pemasaran," ujarnya.
Kesulitan tersebut sangat mungkin terjadi, sebab mereka harus berjuang sendiri tanpa adanya dukungan maksimal dari lingkungan sekitar. Namun dengan terbentuknya perumahan inklusif, para kaum difabel bisa bergerak bersama dengan menyediakan layanan usaha yang beraneka ragam.
"Di sini ini rumah sekaligus tempat usaha, sehingga teman-teman akan lebih mudah untuk memasarkan," imbuhnya.
Lebih lanjut Tarya menjelaskan, keberadaan perumahan tersebut dibangun secara terbuka dan terintegrasi dengan lingkungan sekitarnya. Dengan konsep tersebut masyarakat difabel bisa saling berinteraksi dengan masyarakat kampung.
Sedangkan untuk memudahkan mobilitas difabel, kawasan perumahan Inklusif dilengkapi dengan sejumlah sarana dan prasarana yang ramah untuk penyandang disabilitas. Seluruh jalan dilengkapi guiding block untuk akses jalan tuna netra, selain itu jalan lingkungan juga dibangun rata dan mudah diakses kursi roda atau alat bantu jalan yang lain.
"Dengan adanya perumahan ini, disabilitas biaa berbaur dengan masyarakat sekitar. Kalau pagi mereka beli sayur bersama, kemudian melakukan aktivitas beribadah bersama dam juga kegiatan kemasyarakatan lain, seperti selamatan maupun nikahan," jelas Tarya.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon