Trenggalek - Ratusan perupa Jawa Timur mengikuti lomba lukis untuk menyemarakkan Hari Pahlawan di Polres Trenggalek. Berbagai tema lukis digoreskan dalam kanvas mulai kebhinekaan, anti hoaks hingga lalulintas.
Dalam lomba tersebut panitia memberikan kebebasan kepada para peserta dari berbagai aliran lukis untuk ikut berpartisipasi dan berkarya. Perserta harus menyelesaikan karyanya dalam waktu tujuh jam.
Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengatakan kegiatan dalam rangkaian Hari Pahlawan tersebut diikuti oleh lebih dari 200 peserta mulai dari tingkat pelajar hingga para pelaku seni yang telah puluhan tahun berkecimpung berkecimpung dalam seni lukis.
"Intinya kami ingin mengajak para pelaku seni ini ikut berpartisipasi dalam menyuarakan kedamaian di negeri ini dalam bingkai lukisan," kata Didit, Minggu (11/11/2018).
Menurutnya, sejumlah tema dipilih dalam lomba lukis tersebut, diantaranya Bhineka Tunggal Ika, kerukunan beragama, anti hoaks hingga tertib berlalulintas. Tema-tema tersebut sengaja dipilih karena erat kaitannya dengan kehidupan di masyarakat.
"Tema itulah yang harus kita kuatkan, sehingga kita bisa hidup dengan aman dan damai. Terlebih saat ini merupakan tahun-tahun politik, jangan sampai perbedaan pilihan politik menyebabkan kita bercerai-berai," ujar Didit.
Sementara itu para seniman lukis tampak antusias menciptakan karyanya, goresan cat dipadu-padankan dengan ide dan kreasi dalam sebingkai kanvas. Karya-karya seniman Jawa Timur tersebut cukup menarik untuk dinikmati, berbagai pesan moral disampaikan dengan apik.
Salah seorang peserta, Nuria Widiarti, mengaku tertarik dengan lomba lukis yang digelar instansi kepolisian tersebut, karena bisa ikut menyuarakan pesan moral melalui karyanya sendiri.
"Saya tadi dapat bagian tema Bhineka Tunggal Ika, dalam lukisan saya tema tersebut saya gambarkan dengan keanekaragaman dalam negeri ini untuk misi besar menjaga keutuhan sang merah putih atau NKRI," ujarnya.
Pihaknya mengapresiasi gelaran di Polres Trenggalek, karena secara khusus telah memberikan ruang kepada pelaku seni rupa untuk mengekspresikan karyanya. "Semoga ke depan digelar lagi, ini juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi dengan para perupa lainnya," imbuh Nur.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon