Trenggalek - 77 wirausaha muda baru di Trenggalek mendapatkan pendampingan kolaboratif dari berbagai lembaga nasional dan internasional untuk mengembangkan strategi bisnis dan pemasaran selama setahun terakhir.
Dalam program pembinaan usaha Jadi Pengusaha Mandiri (Japri) ini, pemerintah daerah menggandeng langsung sejumlah lembaga seperti United States Agency for International Development (USAID), Institute of International Education (IIE), Indonesia International Education Foundation (IIEF) serta Prestasi Junior Indonesia (PJI).
"77 wirausaha tersebut adalah anak-anak muda Trenggalek yang kurang mampu secara ekonomi, namun mereka memiliki bakat dan kepiawaian dalam menggali potensi lokal untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha," kata USAID Senior Education Advisor, Cercel, Kamis (27/9/2018).
Wirausaha muda tersebut telah digembleng selama setahun terakhir oleh para mentor profesional. Mereka dibekali dengan pengetahun tentang membangun strategi bisnis melalui berbagai pelathan dan lokakarya kewirausahaan.
"Bukan hanya itu saja, para peserta ini juga mendapatkan dukungan dana untuk menjalankan bisnis mereka," ujarnya.
Hasil pembinaan secara kolaboratif tersebut saat ini mulai dapat terlihat, sebagian peserta telah mampu mengembangkan bisnis yang dirintis dari awal, bahkan beberapa diantaranya telah memiliki omset hingga puluhan juta rupiah.
"Dengan pendampingan kolaboratif dan terus menerus, anak-anak muda ini mampu membuka cakrawala baru dalam menjalankan sebuah bisnis atau wirausaha mandiri," jelas Cernel.
Cernel menambahkan, keberhasilan program pembinaan wirausaha juga tidak lepas dari peran serta pemerintah daerah yang telah bekerjasama dan memberikan dukungan penuh implementsi program.
"77 wirausaha ini kami serahkan kepada Pemkab Trenggalek, semoga akan terus mendapatkan pembinaan, sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan perekonomian di wilayah Trenggalek.
Sementara itu Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengaku kagum dengan program pembinaan yang dilakukan oleh lembaga internasional tersebut, karena dalam kurun waktu yang relatif singkat, para peserta mampu berdikari dan mengembangangkan usahanya mulai dari awal.
"Ya tadi kita lihat sendiri, Japri ini sangat rapi dan teliti, mulai dari memilih siapa yang boleh ikut, kemudian membina dan memang ada juga yang berguguran. 77 ini terus dipantau mana yang berkembang dan mana yang sulit berkembang," kata Emil.
Pihaknya berharap capaian yang telah diraih selama program berlangsung, terus dikembangkan melalui stategi bisnis yang telah diberikan. Ini dinilai menjadi inspirasi bagi para pemuda Trenggalek untuk bisa meraih kesuksesan dengan menjadi pengusaha.
"Cukup luar biasa karena dalam waktu tidak lama mereka sudah mampu menghasilkan dan terus berkembang dengan kualitas yang meningkat. Terlebih mereka datang dari keluarga yang kurang berada," imbuh Bupati.
wirausaha yang digarap para peserta Japri bervariasi, mulai dari bidang konveksi, kerajinan tangan, pertanian, makanan hingga peternakan.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon