Trenggalek - Isak tangis para pedagang Pasar Pon Trenggalek yang terbakar pecah saat Wakil Bupati di bekas lokasi kebakaran. Wabup Mochammad Nur Arifin yang baru saja mengikuti kegiatan di Amerika Serikat juga langsung menitikkan air mata saat melihat kondisi pasa yang ludes.
"Kemana saja pak saat kejadian, bagaiman ini pak," ujar salah seorang pedagang kepada Wabup Nur Arifin, Rabu (29/8/2018).
"Mohon maaf, saat kejadian saya ada tugas ke Amerika Serikat, mohon sabar kami upayakan semaksimal mungkin untuk menangani ini, saat ini sedang dikerjakan untuk tempat relokasi," jawab Arifin sambil menyalami dan merangkul para pedagang.
Arifin menjelaskan, pemerintah tidak akan tinggal diam terkait kejadian yang meludeskan ratusan lapak dan kios para pedagang Pasar Pon, rencananya pemerintah daerah melalui kontraktor pemenang lelang relolasi akan bekerja secepar mungkun untuk menyiapkan lapak-lapak untuk seluruh pedagang.
"Jadi konkritnya kami langsung bekerja membangun lapak mulai hari ini sebanyak 501 unit dengan luas 2x2 meter, jumlah itu dengan asumsi semua padagang bisa masuk, meskipun ada pedagang yang memiliki beberapa lapak. Yang penting masuk dulu," ujar Arifin.
Pembangunan tempat relokasi sementara di Terminal MPU, halaman Pasar Basah dan bekas gedung Dispendukcapil tersebut akan dibagi per zona, sehingga para pedagang akan dikelompokkan sesuai dengan jenis dagangannya.
"Misalkan buah ada berapa, kemudian pakaian, ada berapa dan lain sebagainya. Nah itu nanti penempatannya per zonasi akan diundi, sehingga tidak ada pilih kasih," jelas Wabup termuda ini.
Selain itu untuk mempercepat proses pendirian bangunan sementara, para pedagang juga diimbau untuk bergotong-royong bersama kontraktor untuk proses pembangunan, sehingga penyediaan lokasi dagang bisa selesai lebih cepat.
Hal ini dinilai merupakan solusi terbaik, karena kondisi darurat dan sedang dibutuhkan oleh para pedagang. Pihaknya mengakui apabila tidak dilakukan percepatan maka proses penyediaan lokasi relokasi akan membutuhkan waktu minimal satu bulan.
"Sedangkan MCK darurat, listrik juga akan kami sediakan, sedangkan untuk drainase akan kami pikirkan sambil berjalan," jelasnya.
Lebih lanjut Arifin menjelaskan, ratusan pedagang tersebut akan menempati penampungan sementara selama 1,5 tahun, karena harus menunggu proses pembangunan pasar selesai dibangun.
Sesuai dengan estimasi, proyek pembangunan Pasar Pon Trenggalek akan selesai pada Desember 2019 dengan anggaran yang dikucurkan sbesar Rp35 miliar. Sedangkan pada tahun ini pemerintah daerah memfokuskan diri untuk penyediaan relokasi dan pengosongan pasar lama.
Sementara itu terkait, penyebab kebakaran pihaknya menyerahkan proses penyidikannya ke Polres Trenggalek dan Polda Jatim. Arifin meminta kepolisian dapat mengungkap penyebab pasti kebakaran besar itu.
"Kami minya diusut tuntas, kalau memang itu sengaja dibakar siapa yang harus bertanggung jawab silakan diproses, kalau memang bencana maka kami juga akan menyiapkan langkah-langkah lanjutan," imbuh suami Novita Hardiny ini.
Dikonfirmasi terpisah, salah seorang pedagang buah Iwan, mendukung penuh upaya pemerintah untuk percepatan penyediaan lokasi relokasi untuk para pedagang. Pihaknya berharap segera mendapat tempat dan bisa kembali berjualan seperti biasa.
"Pokoknya kami mendukung upaya pemerintah agar nasib kami kembali pulih lagi," ujarnya
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon