Trenggalek - Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek memastikan seluruh kantor layanan publik telah aktiv seperti biasa. Sedangkan dari pantauan di kantor Dispendukcapil animo masyarakat yang mengurus dokumen kependudukan masih terpantau sepi.
Pada hari pertama masuk kerja, Sekda Trenggalek bersama tim Inspektorat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa instansi. Sasaran pertama adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP), di lokasi tersebut ia memeriksa absensi seluruh pegawai serta layanan publik.
Selanjutnya tim sidak menuju Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Dalam inspeksinya, Kusprigi memastikan pelayanan administrasi kependudukan telah aktiv dan berjalan seperti biasa, selain itu seluruh pegawai juga terpantau telah masuk kerja.
"Tahap pertama ada dua kantor yang kami sidak, DPMPTSP dan Dispendukcapil, semua berjalan baik, layanan kepada masyarakat juga kembali normal," kata Kusprigianto, Kamis (21/6/2018).
Pihaknya meminta seluruh pegawai untuk menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Masa cuti lebaran telah usai, sehingga seluruh aktivitas kantor harus kembali normal.
Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Trenggalek, Ekanto Malipurbowo, mengatakan meskipun layanan di kantornya telah buka, namun animo masyarakat untuk melakukan pengurusan administrasi kependudukan (aminduk) masih cenderung sepi. Kondisi ini jauh berbeda dibanding hari-hari biasa.
"Ini tadi masih sepi, dari kuota 200 pemohon KTP, tercatat masih ada sekitar 150 pemohon. Kemungkinan warga masih banyak yang merayakan lebaran, apalagi besok kupatan," ujar Ekanto.
Pihaknya memprediksi, jumlah warga yang mengurus aminduk akan kembali ramai dalam kurun waktu sepekan mendatang. Sementara itu, selain layanan di kantor Dispendukcapil pihaknya juga mulai mengaktivkan kembali pelayanan keliling.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon