Trenggalek - Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Kekaryaan yang berada di bawah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Timur menolak pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Jatim di Trenggalek.
Wakil Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jatim Mesak Paidjala, mengatakan pelaksanaan musda yang diselenggarakan di Trenggalek 10-11 April tidak sesuai dengan roda organisasi.
"Karteker yang menjalankan musda di Trenggalek tidak pernah mengundang teman-teman OKP yang ada di Jawa Timur. Tiba-tiba ada udangan semacam musda dan pramusda di Narita dan tanpa ada undangan resmi ke OKP-OKP yang terdaftar di Jatim," kata Mesak, Selasa (10/4/2018) malam.
Padahal sesuai dengan hasil Kongres KNPI di Hotel Utamai Surabaya telah ditetapkan, untuk pelaksanaan Musda KNPI Jatim Ke-12 dilaksanakan di Surabaya. Pengalihan lokasi musda disinyalir tidak melalui proses semestinya melalui rekerda.
Menurutnya rentetan ulah yang dilakukan Karteker KNPI Jatim tersebut dinilai tidak sesuai dengan roda organisasi KNPI yang semestinya. Puncaknya saat sejumah OKP kerkaryaan hendak melakukan registrasi peserta di Hotel Jaas Permai Trenggalek.
"Di situ absensi berubah tiga kali, itu saya datang sendiri dan di dalam absensi itu ada 16 OKP, tapi OKP itu tidak semuanya terdaftar secara resmi di KNPI Jatim," imbuh Mesak.
Lebih lanjut Wakil Ketua AMPI Jatim ini menduga kehadiran sejumlah OKP baru tersebut sengaja dimunculkan untuk penentingan politik tertentu dan memuluskan Musda Trenggalek yang kami anggap tidak sah ini," jelas Mesak Paidjaja.
Dengan berbagai macam kejanggalan tersebut pihaknya menilai, Musda KNPI Jatim yang diselenggarakan di Pendapa Manggala Praja Nugraha dan Hotel Jaas Permai Trenggalek inskontitusional.
Pihaknya memastikan sembilan organisasi di bawah OKP Kekaryaan serta beberapa organisasi lainnya di bawah KNPI Jatim menolak pelaksanaan musda di Trenggalek. Beberapa organisasi tersebut diantaranya adalah AMPI Jatim, Hima Kosgoro 57 Jatim, Gema MKGR, Baladika Karya Jatim serta organisasi lain.
"Ada 25 organisasi yang menolak, sembilan diantaranya merupakan OKP Kekaryaan," jelasnya.
Pernyataan senada disampaikan Sekretaris Hima Kosgoro 57 Jatim Okto Aliff. Menurutnya pelaksanaan musda di Trenggalek penuh dengan kekurangan, dari daftar hadir saja Okto menilai tidak ada format yang jelas.
"Bahkan lebih baik penyelenggaraan pesta perkawinan. Di sana (musa) tidak ada format yang jelas, tidak ada ketikan dan hanya oret-oretan tangan yang bisa diubah kapan saja," kata Okto.
Para OKP Kekaryaan ini juga tidak diperkenankan untuk mengetahui langsung daftar organisasi yang diundang dalam kegiatan tingkat provinsi tersebut. Hal ini dinilai sebagai bentuk ketidaktranparanan dalam pelaksanaan musda.
Pembukaan Musda KNPI Jatim rencananya akan digelar di Pendapa Trenggalek malam ini, sedangkan proses pemilihan dilakukan Rabu besok di Hotel Jaas Permai Trenggalek. Dalam pelaksanannya terdapat enam kandidat yang akan bertarung untuk memperebutkan posisi ketua DPD KNPI Jatim.
Keenam kandidat tersebut adalah Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, Ali Afandi Mattaliti, Achamad Fauzi, Oni Anwar, Beby Kurniawan dan Fajar Ridwan Hisjam,
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon