Trenggalek - Tanah longsor yang terjadi di jalur antar kecamatan di Trenggalek mengancam pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kecamatan Munjungan. Karena mobil tangki pengangkut bahan bakat tidak menjangkau lokasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek, Kusprigianto, mengatakan, di Kecamatan Munjungan hanya ada satu SPBU yang menyuplai kebutuhan masyarakat termasuk para nelayan yang beroperasi di pesisir selatan.
"Informasinya untuk stok BBM yang ada di sana hanya bisa memenuhi kebutuhan warga selama tiga hari. Kami sedang menjadi jalan keluar untuk hal ini," katanya, Minggu ( 21/1/2018).
Ancaman krisis BBM tersebut dikhawatirkan akan menganggu roda perekonomian ribuan masyarakat di kecamatan Munjungan. Disisi lain proses penanganan pembersihan material longsor masih belum bisa dilakukan dengan, karena kondisi lokasi longsor masih rawan dan berbahaya bagi tim BPBD maupun Dinas PUPR.
Sementara itu Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak mengaku tengah berkoordinasi dengan sejumlah jajarannya untuk memastikan jalur alternatif yang bisa digunakan untuk dilewati mobil pemasok BBM.
"Salah satunya melalui Salamwates Kecamatan Dongko, makanya besok dicek lagi sejauh mana kondisinya," imbuhnya.
Lebih lanjut Emil menambahkan, akibat tanah longsor berskala besar yang terjadi di Dusun Jedeg, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak tersebut menjadi potret kondisi pesisir selatan Trenggalek terhadap ancaman bencana alam.
"Makanya, salah cara untuk meminimalisir dampak dari kejadian serupa adalah pembangunan JLS (jalur lintas selatan). Karena kalau sudah tertutup seperti ini warga di Munjungan hampir terisolasi," jelasnya.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon