Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berupaya melakukan penanganan bencana tanah longsor yang terjadi di jalur utama Kampak-Munjungan. Pembukaan jalur dilakukan dengan cara sistematis melalui kajian para ahli.
Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, megatakan saat ini tiga unit alat berat telah diterjunkan di lokasi bencana untuk melakukan proses pembukaan jalur. Rencananya jumlah alat berat akan ditambah menjadi empat unit dibagi untuk kedua sisi.
"Dengan tambahan alat berat itu kami harapkan, akan lebih cepat. Perkembangan yang bagus adalah sekarang alat berat sudah bisa bekerja dari kedua sisi, utara dan selatan," katanya, Rabu (31/1/2018).
Proses pembukaan jalur utama tersebut tidak bisa dilakukan secara sembarangan, mengingat jumlah material longsor cukup banyak dan rentan terjdi longsor susulan. Untuk itu pihaknya terlebih dahulu melibatkan sejulah ahli geologi UGM untuk melakukan proses kajian teknis guna menentukan tahapan yang akan dilaksanakan.
"Kalau asal keruk saja bisa bahaya, karena yang di atas itu material tanahnya cukup banyak. Makanya tim geologi itu menganalisa dan mencari beberapa titik yang dinilai aman untuk dilakukan proses pembukaan," ujarnya.
Menurutnya, progres pengerjaan material longsor telah memiliki perkembangan yang signifikan, terlebih pihaknya berhasil mencari jalur air, sehingga bisa dialihkan agar tidak memicu terjadinya longsor susulan.
Selain tim ahli geologi, Emil mengaku juga menggandeng tim Basarnas untuk membantu strategi penanganan longsor, sehingga prosesnya bisa berjalan lancar dan tidak mengancam keselamatan tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Trenggalek yang melakukan pembersihan.
"Dari proses awal itu untuk badan jalan masih utuh, tapi untuk yang tengah masih belum tahu. Tim akan terus melakukan proses pembukaan, sambil melihat perkembangan yang ada. Apakah nanti bisa dikeruk sampai dasar jalan atau tidak," imbuh orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini.
Ditambahkan, timbunan material longsor sepanjang 500 meter dengan ketinggian lebih dari lima meter tersebut membutuhkan penanganan khusus dan waktu yang lebih panjang.
Emil menambahkan, terkait beberapa ruas jalan alternatif, Salamwates-Munjungan dan Pandean-Munjungan pihaknya berjanji akan memberikan perhatian serius, sehingga roda perekonomian masyarakat tidak terhenti.
"Saya sudah koordinasikan dengan Dinas PUPR untuk menangani kerusakan yang terjadi di jalur itu. Kemarin sudah dilakukan proses pendataan titik-titik yang perlu dilakukan perbaikan, kemungkinan besok atau lusa sudah mulai di kirim material dan dimulai pekerjaan," imbuhnya.
Pihaknya mengapresiasi kesigapan warga Munjungan untuk bergotong-royong melakukan penataan secara bersama jalur alternatif tersebut, sehingga wilayah pesisir tersebut tidak sampai terisolir.
"Kerukunan dan semangat warga Munjungan ini luar biasa, ini menjadi lecutan semangat pemerintah daerah untuk lebih serius lagi dalam mempercepat penanganan bencana di jalur Kampak-Munjungan," kata suami Arumi Bachsin ini.
Pemerintah daerah memastikan tidak hanya melakukan penanganan jalur yang tertimbun tanah longsor, namun juga akan memberikan perhatian serius terhadap jalur-jalur alternatif bagi warga.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon