Trenggalek - Belasan pelajar SMP Satu Atap Kecamatan Kampak, Trenggalek ikut terdampak akibat bencana tanah longsor yang menimbun jalur utama Kampak-Munjungan, akibatnya selama beberapa tidak bisa bersekolah. Untuk mengatasi persoalan tersebut Pemerintah Daerah menyediakan tempat kos untuk menginap.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Trenggalek, Triadi Atmono, mengatakan, dari pendataan yang dilakukan, jumlah siswa yang ikut terdampak dalam kejadian tersebut sebanyak 16 orang. Belasan siswa tersebut rata-rata berasal dari Dusun Jajar, Desa Besuki, Kecamatan Munjungan.
"Mulai hari ini mereka disediakan tempat kos di Dusun Jedeg, sedangkan untuk biaya kos serta hidupnya ditanggung oleh Baznas dan PGRI Trenggalek," katanya, Kamis (25/1/2018).
Dengan langkah tersebut diharakap masing-masing siswa tidak perlu pulang ke rumah selama jalur masih belum bisa dibuka, sehingga bisa fokus untuk belajar di sekolahnya.
Sebelumnya, selama dua hari berturut-turut para siswa yang berasa di Kecamatan Munjungan tidak bisa ke seolah karena terhalang material longsor di jalur Kampak-Munjungan. Pada heri ketiga pasca kejadian, para siswa tersebut nekat menyeberang di atas timbunan material longsor dengan dibantu oleh warga sekitar.
Salah seorang pelajar Wahyu Satrio mengaku, sempat tidak masuk sekolah dalam beberapa hari, karena tidak ada jalur alternatif yang bisa dilalui di sekitar lokasi bencana alam. Kondisi tersebut juga telah mendapatkan izin dari guru.
Ia baru masuk sekolah Rabu kemarin setelah nekat melintas di atas tanah longsor bersama sejumlah pelajar lainnya. "Mau menyeberang itu takut, karena licin dan takut longsor," ujarnya.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon