Trenggalek - Sandal jepit adalah barang sederhana berharga murah yang biasa digunakan untuk alas kaki saat santai di rumah. Namum ditangan seorang pemuda Trenggalek, sandal tersebut mampu diubah menjadi hiasan dinding yang unik dan menarik.
Dengan teliti dan hati-hati, Dwi Prayitno, Warga Lingkungan Cengkong, Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek menggoreskan pisau potong di atas sandal jepit. Sayatan demi sayatan yang ditorehkan lambat laun membentuk sebuah gambar seuai dengan pola yang disediakan.
Seni ukir sandal tersebut ia geluti sejak setahun terakhir secara otodidak atau mandiri. Berbeda dengan kreasi sandal ukir lainnya, Dwi lebih memilih untuk mengubah fungsi sandal menjadi hiasan dinding berupa sketsa wajah serta kaligrafi.
"Jadi untuk membuatnya, sepasang sandal jepit itu saya gabungkan menjadi satu. Kemudian diukir sesuai pola. Kalau tetap jadi sandal nanti kurang menarik, makanya saya jadikan hiasan," katanya.
Menurutnya, untuk membuat satu hiasan dibutuhkan ketelatenan dan kejelian, karena setiap detail ukiran yang ditorehkan akan berpengaruh terhadap gambar yang dihasilkan.
Pada tahap proses uji coba awal, pihaknya mengalami berbagai kesulitan, namun seiring berjalannya waktu, ia menemukan beberapa teknik khusus untuk mempercepat proses pengerjaan ukiran sandal itu.
Berbagai kreasi sketsa wajah dan lukisan lain pernah ia ukir dalam media sandal jepit. Kini hasil kreasinya tersebut mulai dilirik oleh para pecinta seni ukir sandal.
"Satu buah hiasan dinding itu saya jual Rp30 ribu hingga seratusan ribu rupiah, tergantung tingkat kerumitan ukiran yang harus dikerjakan. Semakin rumit semakin mahal," jelasnya.
Selain itu, jenis dan bahan sandal yang digunakan sebagai bahan baku karyanya juga berpengaruh terhadap proses ukir serta harga yang ditawarkan.
Saat ini pemasaran karya seni unik tersebut tidak hanya di lakukan di rumah, namun juga telah masuk di Galeri Gemilang atau supermarket khusus produk lokal Trenggalek.
"Alhamdulillah peminat sudah mulai ada, saat ini saya terus membuat kreasi seni lainnya, termasuk lampu hias dari pipa paralon bekas," imbuhnya.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon