Trenggalek - Mejelang lebaran ketupat yang bisa dirayakan pada H+8 Idul Fitri, sejumlah pedagang ketupat di Trenggalek, Jawa Timur mulai kebajiran order. Masyarakat berbondong-bondong membeli kulit ketupat untuk keperluan lebaran.
Dari pantauan di Pasar Sore dan Pasar Basah Trenggalek, sejumlah masyarakat tampak mengerumuni pedagang kulit ketupat. Salah seorang pedagang, Utari mengatakan, dalam dua hari terakhir jumlah permintaan kulit ketupat meningkat tajam.
"Permintaan cukup banyak, lebih dari 500 biji per hari," katanya.
Menurutnya, tingginya jumlah permintaan tersebut membat beberapa pedagang kulit ketupat kewalahan, karena proses merangkai ketupat membutuhkan waktu tersendiri. Di sisilain, saat ini stok bahan baku di wilayah Trenggalek sangat terbatas.
Untuk memenuhi permintaan konsumen, para pedagang terpaksa harus mendatangkan bahan baku daun kepala muda dari wilayah Tulungagung dan Blitar. "Harga janur (daun kepala muda) juga naik, per ikat itu Rp15 ribu," imbuhnya.
Pedagang lain, Siti Marfuah mengatakan, kulit ketupat produksinya dijual rata-rata Rp5.000/ sepuluh biji. Khusus untuk penjualan kulit ketupat tersebut para pedagang tidak memberikan diskon maupun potongan harga, meskipun membeli dalam jumlah banyak. Karena harga yang dipatok dinilai cukup realistis dan tidak terlalu mahal.
"Keuntungannya tidak terlalu banyak, tapi harga segitu sudah cukup untuk menutupi biaya bahan baku dan ongkos produksi," ujarnya.
Sementaar itu, salah seorang pembeli, Widi Astuti mengaku cukup terbantu dengan adanya pedagang kulit ketupat tersebut, karena seluruh anggota keluarganya tidak ada yang bisa merangkai sendiri.
Selain itu membeli dalam bentuk jadi dinilai lebih praktis dan bisa langsung digunakan untuk memasak ketupat lontong, "Kalau harus membuat sendiri terlalu ribet," ujar Widi.
Lebaran ketupat atau yang biasa di sebut "kupatan" sejak dahulu menjadi tradisi warga di Kabupaten Trenggalek. Saat lebaran ketupat tersebut, sebagian warga menggelar "open house" dan menyediakan makanan ketupat gratis.
Perayaan yang biasa dilaksanakan pada H+8 Idul Fitri ini selalu ramai dikunjungi masyarakat. Beberapa jalur utama pun kerap mengalami kemacetan panjang akibat padatnya jumlah pengunjung.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon