Ketua KPUD Trenggalek, Suripto, Selasa mengatakan, saat ini seluruh logistik telah terdistribusikan di masing-masing kecamatan. Rencananya, dalam sehari ini kebutuhan pencoblosan itu akan dikirim ke setiap desa.
"Bahkan beberapa kecamatan yang sudah mulai kirim ke tingkat desa sejak kemarin, yang jelas hari ini sampai di desa semua," katanya.
Sedangkan terkait kekurangan 36.000 surat suara yang rusak, telah mendapatkan ganti dari KPU pusat.
"Sehingga semua sudah lengkap dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan," ujarnya.
Suripto menambahkan, proses distribusi logistik pilpres tersebut, selalu mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisianm, mulai dari tingkat kabupaten hingga tempat pemungutan suara (TPS).
Sementara itu, Kapolres Trenggalek, Denny Setya Nugraha Nasution mengatakan, dalam pengamanan pilpres, pihaknya menerjunkan 600 lebih personil Polisi dan TNI.
Selain itu, proses pengamanan pencoblosan juga dibantu oleh ribuan anggota Linmas yang diterjunkan di masing-masing TPS.
"Untuk anggota polisi dan TNI, kemarin sudah kami lakukan pergeseran pasukan (serpas) dari markas ke masing-masing wilayah pengamanan," katanya.
Pria yang akrab disapa Denny ini menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya kekacauan, pihaknya juga menyiagakan pasukan di Mapolres Trenggalek.
"Dari Kodim 0806 Trenggalek juga siap membantu, apabila dalam kondisi darurat," ujarnya.
Meski demikian, dari hasil evaluasi kepolisian, sampai hari ini tidak ada daerah maupun desa yang dinyatakan rawan kerusuhan maupun kecurangan pilpres.
Pemilihan presiden dan wakil presiden di Trenggalek bakal digelar di 1.500 TPS yang tersebar di 157 desa dan kelurahan. Sedangkan jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) 565.543 jiwa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon