Trenggalek, 18/12 - Empat rumah dan sebuah SMP di Desa Dompyong, Kecamatan bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terancam longsor.
Tebing setinggi 35 meter yang ada di samping perkampungan warga, mengalami retak-retak dan mulai melorot. Rekahan tanah juga terjadi halaman SMP Negeri 2 Bendungan yang lokasinya tepat berada diatas tebing.
"Kemarin pagi itu retaknya masih kecil-kecil, kemudian sore harinya mulau melebar dan semakin membahayakan, bahkan semalam itu muncul suara 'gemletak' di dalam rumah, karena tanahnya bergerak, " kata salah satu warga, Supriyanto, Rabu.
Menurutnya, saat ini 18 warga yang menghuni empat rumah tersebut mengungsi ke mushola setempat. Selain itu seluruh isi rumah juga ikut dipindah ke tempat yang lebih aman, hal itu dilakukan untuk menghindari kerugian besar apabila terjadi longsor besar.
"Kami sudah tidak berani lagi untuk tinggal di rumah, karena tanahnya itu terus bergerak, lihat saja tanah di dalam rumah ini ada yang terangkat karena desakan dari tebing," ujarnya.
Dijelaskan, munculnya retakan pada tebing tersebut terjadi setelah wilayah Desa Dompyong diguyur hujan lebat selama dua hari berturut-turut.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bendungan, Sumarwoto mengatakan, beberapa ruang di kantor sekolahnya juga ikut terancam amblas. Bahkan saat ini sejumlah temboknya mulai retak-retak.
"Ini adalah dampak dari retakan besar yang ada di halaman sekolah. Kami juga kaget karena kemarin pagi itu hanya kecil, tapi hari ini panjang tanah yang retak dan mulai amblas itu sudah 35 meter lebih," kaatanya.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya terpaksa mengosongkan ruang tata usaha (TU) serta ruang kepala sekolah, karena kondisinya cukup mengkhawatirkan.
Sumarwoto mengaku juga telah menguhubungi dinas pendidikan dan pemerintah kabupaten guna mengambil langkah lanjutan.
"Kami masih menunggu instruksi dari dinas pendidikan nanti seperti apa, tapi yang jelas semoga saja bencana ini tidak berlanjut, kasihan warga yang ada di bawah sekolah," imbuhnya.
Disisi lain, perwakilan Dinas Pendidikan Trenggalek yang meninjau langsung lokasi kejadian, Sunaryo mengaku belum bisa memutuskan langkah yang akan diambil. Pihaknya masih akan berkonsultasi dengan bupati.
"Kami harus berhati-hati mengambil langkah, apalagi ancaman tanag longsor ini belum terhenti, artinya bisa saja sewaktu-waktu tanahnya ambrol," katanya.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon