Trenggalek, 27/11 - Akses jalan utama Trenggalek-Pacitan tersendat selama tujuh jam akibat tanah longsor yang terjadi di tanjakan 17 persen Kecamatan Suruh.
Material tanah bercampur batu setinggi 2 X 6 meter menutup sebagian badan jalan, akibatnya arus lalulintas dari Trenggalek maupun Pacitan mengalami kemacetan panjang dan harus melintas secara bergantian.
"Kalau tadi pagi, sekitar pukul 04.00 WIB seluruh badan jalan tertutup longsor, kemudian oleh warga yang melintas dibersihkan sekenanya," kata salah satu warga, Langgeng, Rabu.
Selain menutup sebagian badan jalan, timbunan tanah longsor juga mengancam bangunan proyek tembok penahan jalan (TPJ) yang ada sekitar lokasi kejadian.
Selang beberapa jam kemudian, alat berat milik kontraktor proyek pembangunan TPJ tersebut diterjunkan untuk membantu proses pembersihan longsor.
Anggota Bandan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Basuki mengatakan, pembersihan material longsor membutuhkan proses lama, karena timbunan tanah bercambur dengan batu berukuran besar.
"Tapi alhamdulilah sekitar pukul 13.00 WIB arus lalulintas dari dua arah sudah kembali normal, namun harus hati-hati, karena jalan masih licin," katanya.
Dijelaskan, peristiwa tanah longsor di tanjakan 17 persen tersebut dimungkinkan akibat pengeprasan tebing yang ada di samping jalan terlalu curam.
"Selain itu struktur tanah di kawasan situ lumayan gembur, sehingga apabila terkena hujan deras mudah longsor," ujarnya.
BPBD Trenggalek mengimbau, masyarakat yang melintas jalur antar Kabupaten, Trenggalek-Pacitan untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
Terlebih saat ini, kondisi tebing cukup banyak yang retak-retak dan rawan terjadi longsor susulan.
"Kami telah menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) di setiap kecamatan, sehingga apabila terjadi bencana bisa langsung disampaikan ke BPBD dan diambil tindakan," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Material tanah bercampur batu setinggi 2 X 6 meter menutup sebagian badan jalan, akibatnya arus lalulintas dari Trenggalek maupun Pacitan mengalami kemacetan panjang dan harus melintas secara bergantian.
"Kalau tadi pagi, sekitar pukul 04.00 WIB seluruh badan jalan tertutup longsor, kemudian oleh warga yang melintas dibersihkan sekenanya," kata salah satu warga, Langgeng, Rabu.
Selain menutup sebagian badan jalan, timbunan tanah longsor juga mengancam bangunan proyek tembok penahan jalan (TPJ) yang ada sekitar lokasi kejadian.
Selang beberapa jam kemudian, alat berat milik kontraktor proyek pembangunan TPJ tersebut diterjunkan untuk membantu proses pembersihan longsor.
Anggota Bandan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Basuki mengatakan, pembersihan material longsor membutuhkan proses lama, karena timbunan tanah bercambur dengan batu berukuran besar.
"Tapi alhamdulilah sekitar pukul 13.00 WIB arus lalulintas dari dua arah sudah kembali normal, namun harus hati-hati, karena jalan masih licin," katanya.
Dijelaskan, peristiwa tanah longsor di tanjakan 17 persen tersebut dimungkinkan akibat pengeprasan tebing yang ada di samping jalan terlalu curam.
"Selain itu struktur tanah di kawasan situ lumayan gembur, sehingga apabila terkena hujan deras mudah longsor," ujarnya.
BPBD Trenggalek mengimbau, masyarakat yang melintas jalur antar Kabupaten, Trenggalek-Pacitan untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
Terlebih saat ini, kondisi tebing cukup banyak yang retak-retak dan rawan terjadi longsor susulan.
"Kami telah menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) di setiap kecamatan, sehingga apabila terjadi bencana bisa langsung disampaikan ke BPBD dan diambil tindakan," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon