Trenggalek, 3/9 - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek, Jawa Timur, Selasa melakukan rekapitulasi manual hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) tingkat kabupaten.
Ketua KPU Trenggalek, Patna Sunu mengatakan, masing-masing panitia pemilihan kecamatan (PPK) melaporkan hasil penghitungan manual yang sebelumnya dilakukan di tingkat kecamatan.
"Dari hasil repapitulasi tersebut, pasangan nomor urut satu (Soekarwo - Saifullah Yusuf) unggul dengan perolehan suara 137.409, disusul oleh pasangan nomor empat (Khofifah Indar Parawansa - Herman Sumawiredja) dengan 117.817 suara," katanya.
Posisi ketiga dipegang oleh pasangan Bambang Dwi Hartono - Said dengan jumlah perolehan suara 37.997 dan posisi terakhir adalah pasangan nomor urut dua, Eggi-Sihat yang memperoleh dukungan 7.904 suara.
Pasangan Soekarwo - Gus Ipul unggul di 10 kecamatan, sedangkan pasangan Khofifah - Herman unggul di empat kecamatan, yakni Tugu, Durenan, Munjungan dan Watulimo.
Dalam proses rekapitulasi tingkat kabupaten tersebut, KPU sempat menunda laporan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pule, karena terjadi selisih antara pengitungan PPK dengan hasil yang dipegang para saksi maupun panitia pengawas (panwas).
"Tadi PPK langsung melakukan 'kroscek' dengan membuka rekapitulasi manual yang ada di tingkat desa dan ternyata memang ada kesalahan, selisih itu hanya satu suara, seharusnya untuk pasangan nomor empat, keliru ke nomor satu," ujarnya.
Terkait hal tersebut KPU dan PPK telah melakukan pembenahan dengan persetujuan dari masing-masing saksi pasangan calon. Namun atas kejadian tersebut tidak ada saksi yang mengajukan keberatan secara tertulis, keberatan hanya diajukan secara lisan.
Sementara itu, dari rekapitulasi diketahui jumlah warga yang tidak menggunakan hak suaranya (golput) mencapai 246.152 orang (45 persen), dari total daftar pemilih tetap (DPT) 557.006.
"Yang menggunakan suara tercatat sebanyak 310.854, dengan rincian laki-laki 141.175 dan perempuan 169.854. Dari jumlah tersebut, suara yang tidak sah 10.963," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Ketua KPU Trenggalek, Patna Sunu mengatakan, masing-masing panitia pemilihan kecamatan (PPK) melaporkan hasil penghitungan manual yang sebelumnya dilakukan di tingkat kecamatan.
"Dari hasil repapitulasi tersebut, pasangan nomor urut satu (Soekarwo - Saifullah Yusuf) unggul dengan perolehan suara 137.409, disusul oleh pasangan nomor empat (Khofifah Indar Parawansa - Herman Sumawiredja) dengan 117.817 suara," katanya.
Posisi ketiga dipegang oleh pasangan Bambang Dwi Hartono - Said dengan jumlah perolehan suara 37.997 dan posisi terakhir adalah pasangan nomor urut dua, Eggi-Sihat yang memperoleh dukungan 7.904 suara.
Pasangan Soekarwo - Gus Ipul unggul di 10 kecamatan, sedangkan pasangan Khofifah - Herman unggul di empat kecamatan, yakni Tugu, Durenan, Munjungan dan Watulimo.
Dalam proses rekapitulasi tingkat kabupaten tersebut, KPU sempat menunda laporan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pule, karena terjadi selisih antara pengitungan PPK dengan hasil yang dipegang para saksi maupun panitia pengawas (panwas).
"Tadi PPK langsung melakukan 'kroscek' dengan membuka rekapitulasi manual yang ada di tingkat desa dan ternyata memang ada kesalahan, selisih itu hanya satu suara, seharusnya untuk pasangan nomor empat, keliru ke nomor satu," ujarnya.
Terkait hal tersebut KPU dan PPK telah melakukan pembenahan dengan persetujuan dari masing-masing saksi pasangan calon. Namun atas kejadian tersebut tidak ada saksi yang mengajukan keberatan secara tertulis, keberatan hanya diajukan secara lisan.
Sementara itu, dari rekapitulasi diketahui jumlah warga yang tidak menggunakan hak suaranya (golput) mencapai 246.152 orang (45 persen), dari total daftar pemilih tetap (DPT) 557.006.
"Yang menggunakan suara tercatat sebanyak 310.854, dengan rincian laki-laki 141.175 dan perempuan 169.854. Dari jumlah tersebut, suara yang tidak sah 10.963," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon