KBR68H, Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (13/9), menggelar upacara adat melempar kepala kerbau bule ke dasar Dam Bagong, guna mengenang jasa pendirinya Ki Ageng Menak Sopal.
Potongan kepala kerbau, kulit beserta beberapa bagian tubuh kerbau dimasukkan ke dalam Dam Bagong dan selanjutnya menjadi rebutan puluhan warga yang telah menunggu di dalam air.
Upacara ritual yang rutin dilaksanakan setiap tahun itu mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat sekitar, ratusan warga berbondong-bondong untuk menyaksikan prosesi pelemparan kepala kerbau tersebut.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto mengatakan, rangkaian acara tersebut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat serta pemerintah setempat terhadap jasa Adipati Menak Sopal. Tokoh Trenggalek ini dinilai berhasil membangun bendungan (dam) Bagong, sehingga memiliki manfaat yang cukup besar terhadap pertanian.
"Dampak dari Dam Bagong itu sampai saat ini masih bisa dirasakan, terutama bagi pertanian di wilayah kota, makanya banyak yang menyebut Menak Sopal Itu adalah pahlawan pertanian Trenggalek," katanya.
Menurutnya, sebelum melakukan upacara pelemparan kepala kerbau, rangkaian acara di dahului dengan kirab kerbau bule (putih) keliling Kelurahan Ngantru, Trenggalek yang dilakukan oleh para petani, selanjutnya malam harinya dilakukan pegelaran wayang kulit semalam suntuk.
"Kemudian tadi pagi, setelah subuh dilanjutkan dengan penyembelihan kerbau, kemudian sekitar pukul 7.00 WIB dilakukan ruwatan dan ziarah ke makam Menak Sopal, " ujarnya.
Dijelaskan , sesuai dengan cerita rakyat, upaya pembangunan Dam Bagong itu merupakan salah satu cara yang dilakukan Menak Sopal untuk menyebarkan agama Islam.
Cara itu dinilai cukup efektif karena, pada masa itu para petani di sekitar Trenggalek banyak yang mengalami gagal panen.
"Sedangkan kepala kerbau yang dilempar tersebut sebagai ganti dari kepala gajah putih, yang pada saat pembangunan dam dipakai sebagai tumbal," ujar Yuli.
Sementara itu Menak Sopal sendiri meninggal pada tahun 1490 Saka atau 1568 Masehi, dan dimakamkan di dekat Dam Bagong.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Potongan kepala kerbau, kulit beserta beberapa bagian tubuh kerbau dimasukkan ke dalam Dam Bagong dan selanjutnya menjadi rebutan puluhan warga yang telah menunggu di dalam air.
Upacara ritual yang rutin dilaksanakan setiap tahun itu mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat sekitar, ratusan warga berbondong-bondong untuk menyaksikan prosesi pelemparan kepala kerbau tersebut.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto mengatakan, rangkaian acara tersebut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat serta pemerintah setempat terhadap jasa Adipati Menak Sopal. Tokoh Trenggalek ini dinilai berhasil membangun bendungan (dam) Bagong, sehingga memiliki manfaat yang cukup besar terhadap pertanian.
"Dampak dari Dam Bagong itu sampai saat ini masih bisa dirasakan, terutama bagi pertanian di wilayah kota, makanya banyak yang menyebut Menak Sopal Itu adalah pahlawan pertanian Trenggalek," katanya.
Menurutnya, sebelum melakukan upacara pelemparan kepala kerbau, rangkaian acara di dahului dengan kirab kerbau bule (putih) keliling Kelurahan Ngantru, Trenggalek yang dilakukan oleh para petani, selanjutnya malam harinya dilakukan pegelaran wayang kulit semalam suntuk.
"Kemudian tadi pagi, setelah subuh dilanjutkan dengan penyembelihan kerbau, kemudian sekitar pukul 7.00 WIB dilakukan ruwatan dan ziarah ke makam Menak Sopal, " ujarnya.
Dijelaskan , sesuai dengan cerita rakyat, upaya pembangunan Dam Bagong itu merupakan salah satu cara yang dilakukan Menak Sopal untuk menyebarkan agama Islam.
Cara itu dinilai cukup efektif karena, pada masa itu para petani di sekitar Trenggalek banyak yang mengalami gagal panen.
"Sedangkan kepala kerbau yang dilempar tersebut sebagai ganti dari kepala gajah putih, yang pada saat pembangunan dam dipakai sebagai tumbal," ujar Yuli.
Sementara itu Menak Sopal sendiri meninggal pada tahun 1490 Saka atau 1568 Masehi, dan dimakamkan di dekat Dam Bagong.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon