Trenggalek, 6/9 - Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya atau golput pada Pemilhan Gubernur Jawa Timur di Kabupaten Trenggalek mencapai 45 persen.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek, Patna Sunu mengatakan, setelah dilakukan penghitungan manual hasil pemilukada diketahui, jumlah partisipasi pemilih hanya sekitar 310 ribuan pemilih dari total daftar pemilih tetap (DPT) 557 ribu jiwa.
Sedangkan jumlah yang golput mencapai 240 ribuan pemilih. Sunu beralasan, tingginya angka golput tersebut salah satunya dipicu oleh tidak sampainya surat undangan ke masing-masing pemilih.
"Penyebabnya ada beberapa hal, salah satunya pemberitahuan (surat panggilan) yang tidak sampai kepada pemilih, ini menyangkut ketersediaan logistik, dimana KPU Trenggalek dari provinsi. Terutama menyangkut pemberitahuan C6 itu sudah mepet, sehingga tidak jauh hari bisa tersampaikan kepada pemilih," katanya.
Patna Sunu menambahkan, Selain faktor surat undangan, angka golput juga dipicu oleh sikap acuh sebagian pemilih terhadap pemilukada.
Sementara itu dari penghitungan KPU Trenggalek menyebutkan, ketidakhadiran pemilih didominasi kelompok laki-laki yang mencapai 137 ribu jiwa.
Untuk meningkan partisipasi pemilih dalam pemilihan umum tahun depan, pihaknya akan memaksimalkan sosialisiasi kepada pemilih pemula.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon