Trenggalek, 26/8 - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menargetkan proses distribusi seluruh logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim ke tingkat kecamatan rampung dalam satu hari.
Komisioner KPU Trenggalek Budi Mukaryanto, Senin mengatakan pengiriman surat suara serta beberapa kebutuhan pencoblosan tersebut dimulai sekitar pukul 9.00 WIB dengan mengerahkan enam armada truk.
"Untuk gelombang pertama tadi kami dahulukan untuk daerah-daerah pengunungan, seperti Munjungan, Panggul, Dongko, Bendungan, Pule serta Watulimo. Selanjutnya setelah daerah itu baru untuk wilayah datar seperti Trenggalek dan sekitarnya," katanya.
Menurutnya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pengiriman logistik pemilukada dari KPU ke penitia pemilihan kecamatan (PPK) mendapatkan alokasi waktu selama dua hari, yakni tanggal 26-27 Agustus. Namun dengan mempertimbangkan efisiensi waktu, proses itu akan selesai dalam satu hari.
"Kalau bisa selesai dalam sehari, maka kami akan memiliki waktu yang agak longgar, sehingga apabila muncul persoalan bisa kami selesaikan lebih cepat dan mudah," ujarnya.
Lanjut Budi, proses pendistribusian 1500 kotak logistik tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian, mulai dari gudang KPU hingga lokasi penyimpanan di tingkat kecamatan.
Dijelaskan, setelah terdistribusikan di tingkat kecamatan, seluruh logistik bakal dikirimkan lagi ke tingkat panitia pemungutan suara (PPS) di masing-masing desa pada tangal 27-28 Agustus.
"Sedangkan untuk distribusi ke TPS ada dua alternatif, kalau lokasinya cukup mudah dijangkau maka pengirimannya dilakukan pada hari H pencoblosan atau Kamis pagi, sedangkan apabila lokasi PPS ke TPS itu jauh bisa dilakukan pada tanggal 28 Agustus," katanya.
Disinggung mengenai hasil penghitungan dan pemilahan surat suara, Budi mengaku pihaknya menemukan 205 surat suara yang rusak dan tidak dapat dipakai. Namun dari sisi jumlah keseluruhan ia yakin tidak mengalami kekurangan.
"Pada awal penghitungan itu kami sempat khawatir, karena dalam satu boks surat suara itu ada yang jumlahnya kurang, padahal apabila harus menambah surat suara, percetakanya cukup jauh, di Bandung, Jawa Barat," imbuhnya.
Namun setelah dihitung total terdapat beberapa boks surat suara yang isinya berlebih, sehingga KPU bisa menutupi kekurangan itu dengan diambilkan surat suara yang mengalami kelebihan.
"Alhamdulillah persoalan itu bisa teratasi, walaupun ada beberapa TPS yang jumlah surat cadangannya tidak sampai 2,5 persen, kami berharap tidak ada masalah lain yang bisa mengganggu ketersediaan logistik tersebut," katanya.
Budi Mukaryanto menambahkan, terkait nama pasangan calon gubernur nomor 4, Khofifah-Herman yang belum tercantum calam formulir C1, pihaknya telah menerima ribuan stiker yang bertuliskan nama pasangan tersebut KPU Jatim untuk ditempelkan pada formulir yang kosong.
"Tapi penempelannya kami serahkan ke masing-masing TPS, karena kalau kami yang menempelkan waktunya tidak mencukupi. Biar nanti saja pada saat hari H ditempelkan panitia," katanya.
Disisi lain komisioner KPU Trenggalek ini mengaku, pihaknya tidak terpaksa tidak memasukkan ribuan amplop surat suara dalam kotak logistik karena terlambat datang.
"Setelah kami melakukan penyegelan kotak logistik itu, amplop baru datang, sehingga kami tidak bisa memasukkan, mamun kami taruh diluar dan dikirim bersamaan logistik yang lain," pungkasnya.
Komisioner KPU Trenggalek Budi Mukaryanto, Senin mengatakan pengiriman surat suara serta beberapa kebutuhan pencoblosan tersebut dimulai sekitar pukul 9.00 WIB dengan mengerahkan enam armada truk.
"Untuk gelombang pertama tadi kami dahulukan untuk daerah-daerah pengunungan, seperti Munjungan, Panggul, Dongko, Bendungan, Pule serta Watulimo. Selanjutnya setelah daerah itu baru untuk wilayah datar seperti Trenggalek dan sekitarnya," katanya.
Menurutnya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pengiriman logistik pemilukada dari KPU ke penitia pemilihan kecamatan (PPK) mendapatkan alokasi waktu selama dua hari, yakni tanggal 26-27 Agustus. Namun dengan mempertimbangkan efisiensi waktu, proses itu akan selesai dalam satu hari.
"Kalau bisa selesai dalam sehari, maka kami akan memiliki waktu yang agak longgar, sehingga apabila muncul persoalan bisa kami selesaikan lebih cepat dan mudah," ujarnya.
Lanjut Budi, proses pendistribusian 1500 kotak logistik tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian, mulai dari gudang KPU hingga lokasi penyimpanan di tingkat kecamatan.
Dijelaskan, setelah terdistribusikan di tingkat kecamatan, seluruh logistik bakal dikirimkan lagi ke tingkat panitia pemungutan suara (PPS) di masing-masing desa pada tangal 27-28 Agustus.
"Sedangkan untuk distribusi ke TPS ada dua alternatif, kalau lokasinya cukup mudah dijangkau maka pengirimannya dilakukan pada hari H pencoblosan atau Kamis pagi, sedangkan apabila lokasi PPS ke TPS itu jauh bisa dilakukan pada tanggal 28 Agustus," katanya.
Disinggung mengenai hasil penghitungan dan pemilahan surat suara, Budi mengaku pihaknya menemukan 205 surat suara yang rusak dan tidak dapat dipakai. Namun dari sisi jumlah keseluruhan ia yakin tidak mengalami kekurangan.
"Pada awal penghitungan itu kami sempat khawatir, karena dalam satu boks surat suara itu ada yang jumlahnya kurang, padahal apabila harus menambah surat suara, percetakanya cukup jauh, di Bandung, Jawa Barat," imbuhnya.
Namun setelah dihitung total terdapat beberapa boks surat suara yang isinya berlebih, sehingga KPU bisa menutupi kekurangan itu dengan diambilkan surat suara yang mengalami kelebihan.
"Alhamdulillah persoalan itu bisa teratasi, walaupun ada beberapa TPS yang jumlah surat cadangannya tidak sampai 2,5 persen, kami berharap tidak ada masalah lain yang bisa mengganggu ketersediaan logistik tersebut," katanya.
Budi Mukaryanto menambahkan, terkait nama pasangan calon gubernur nomor 4, Khofifah-Herman yang belum tercantum calam formulir C1, pihaknya telah menerima ribuan stiker yang bertuliskan nama pasangan tersebut KPU Jatim untuk ditempelkan pada formulir yang kosong.
"Tapi penempelannya kami serahkan ke masing-masing TPS, karena kalau kami yang menempelkan waktunya tidak mencukupi. Biar nanti saja pada saat hari H ditempelkan panitia," katanya.
Disisi lain komisioner KPU Trenggalek ini mengaku, pihaknya tidak terpaksa tidak memasukkan ribuan amplop surat suara dalam kotak logistik karena terlambat datang.
"Setelah kami melakukan penyegelan kotak logistik itu, amplop baru datang, sehingga kami tidak bisa memasukkan, mamun kami taruh diluar dan dikirim bersamaan logistik yang lain," pungkasnya.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon