Trenggalek, 14/4 - Sejumlah warga Kecamatan Karangan dan Trenggalek Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai membersihkan sisa lumpur endapan banjir yang terjadi semalam.
Salah satu Warga Desa/Kecamatan Karangan, Katinah mengatakan, Minggu mengatakan, akibat luapan banjir tersebut endapan lumpur di dalam rumahnya mencapai lebih dari dua sentimeter.
"Ini kalau tidak segera dibersihkan justru akan semakin merepotkan, karena di dalam rumah tidak dapat dipakai beraktifitas, becek semuanya," katanya.
Dengan peralatan seadanya, wanita hidup sebatang kara tersebut mencoba menyingkirkan material banjir yang terbawa masuk ke dalam rumah. Katinah menambahkaan, selain meyisakan endapan lumpur, meluapnya sungai Karangan juga menyebabkan air sumur miliknya tercemar dan tidak layak untuk dikonsumsi.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia terpaksa menumpang di rumah tetangganya yaang tidak tercemar banjir.
Dari pantauan LT di Trenggalek, luapan air sungai Karangan semalam juga menyebabkan beberapa pohon berukuran besar tumbang. Sementara itu, salah seorang warga Desa Kedungsigit, Sobirin mengatakan, puluhan hektare area persawahan di Kecamatan Karangan juga sempat terendam banjir.
"Kalau siang ini sudah surut dan untungnya sebagian padi disini sudah panen , sehingga tidak terlalu berdampak terhadap hasil panen para petani," ujarnya.
Selain itu, jembatan nasional yang menghubungkan Kecamatan Trenggalek dengan sejumlah kecamatan lain di Desa Sumberingin semakin memperihatinkan akibat terdesak derasnya arus sungai.
"Kalau sebelumnya memang sudah patah, tapi tidak terlalu parah, sedangkan kondisi sekarang itu sangat mengkhawatirkan, penyangga bagian tengah jembatan amblas ke bawah," imbunya.
Sobirin mengaku, para pengendara khawatir, patahnya jembatan tersebut akan menyeret konstruksi jembatan darurat yang kini terpasang diatasnya.
Sebelumnya, Sabtu (13/4) malam, empat desa di Kecamatan Karangan dan Trenggalek terendam banjir, empat desa tersebut adalah, Jati, Karanga, Kedungsigit dan Kelurahan Tamananan.
Banjir menggenangi perkampungan warga mulai pukul 20.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB dengan ketinggian antara 50 sentimeter hingga satu meter. Hal itu terjadi setelah kawasan Trenggalek diguyur hujan lebat selama lebih dari lima jam.
"Ini kalau tidak segera dibersihkan justru akan semakin merepotkan, karena di dalam rumah tidak dapat dipakai beraktifitas, becek semuanya," katanya.
Dengan peralatan seadanya, wanita hidup sebatang kara tersebut mencoba menyingkirkan material banjir yang terbawa masuk ke dalam rumah. Katinah menambahkaan, selain meyisakan endapan lumpur, meluapnya sungai Karangan juga menyebabkan air sumur miliknya tercemar dan tidak layak untuk dikonsumsi.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia terpaksa menumpang di rumah tetangganya yaang tidak tercemar banjir.
Dari pantauan LT di Trenggalek, luapan air sungai Karangan semalam juga menyebabkan beberapa pohon berukuran besar tumbang. Sementara itu, salah seorang warga Desa Kedungsigit, Sobirin mengatakan, puluhan hektare area persawahan di Kecamatan Karangan juga sempat terendam banjir.
"Kalau siang ini sudah surut dan untungnya sebagian padi disini sudah panen , sehingga tidak terlalu berdampak terhadap hasil panen para petani," ujarnya.
Selain itu, jembatan nasional yang menghubungkan Kecamatan Trenggalek dengan sejumlah kecamatan lain di Desa Sumberingin semakin memperihatinkan akibat terdesak derasnya arus sungai.
"Kalau sebelumnya memang sudah patah, tapi tidak terlalu parah, sedangkan kondisi sekarang itu sangat mengkhawatirkan, penyangga bagian tengah jembatan amblas ke bawah," imbunya.
Sobirin mengaku, para pengendara khawatir, patahnya jembatan tersebut akan menyeret konstruksi jembatan darurat yang kini terpasang diatasnya.
Sebelumnya, Sabtu (13/4) malam, empat desa di Kecamatan Karangan dan Trenggalek terendam banjir, empat desa tersebut adalah, Jati, Karanga, Kedungsigit dan Kelurahan Tamananan.
Banjir menggenangi perkampungan warga mulai pukul 20.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB dengan ketinggian antara 50 sentimeter hingga satu meter. Hal itu terjadi setelah kawasan Trenggalek diguyur hujan lebat selama lebih dari lima jam.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon