Rumah warga Dusun Pacar Desa Nglinggis yang ambrol |
Trenggalek, 16/2 - Tiga rumah di Dusun Pacar Desa Nglinggis Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ambrol ke dasar sungai.
Dari pantauan koresponden LT di Trenggalek, tanah yang longsor dan ambalas ke sungai sepanjang 50 x 20 meter dengan ketinggian lebih dari 10 meter. Warga desa setempat kini bergotong royong membongkar sisa bangunan rumah milik Sukirman, Kadis dan Samsuri tersebut.
"Untuk sementara kami mengungsi ke rumah tetangga, karena rumah yang longsor itu adalah satu-satunya yang kami punya. Barang-barang yang kami punya juga kami ungsikan kesana," kata salah satu korban, Samsuri.
Menurutnya, sebelum terjadi longsor dengan skala besar, sejak dua hari yang lalu tanah yang ada disekitar rumahnya mengalami retak-retak.
Kondisi tersebut diperparah dengan hujan deras yang terjadi hingga berjam-jam. Puncaknya sekitar pukul 00.00 WIB terdengar suara gemuruh yang disertai goncangan mirip gempa bumi. Tanah yang ada didepan tiga rumah warga tersebut ambrol ke dasar sungai.
"Pada saat kejadian tadi malam masih banyak warga yang "jagong" dirumah saya, karena kebetulan anak saya baru melahirkan, begitu ada kejadian itu langsung semburat keluar menyelamatkan diri," ungkapnya.
Sementara itu warga lain, Agus Muslih mengatakan, tanah longsor di lokasi tersebut sudah berlangsung sejak bertahun-tahun, namun hingga kini tidak ada langkah konkrit dari pemerintah setempat.
"Sebelum kejadian ini sudah ada dua rumah dan satu masjid yang hilang, kami berharap ada langkah yang nyata seperti pembangunan plenggsengan maupun penahan tebing," katanya.
Selain merusak sejumlah rumah, ambrolnya tebing sungai tersebut juga mengancam keberadaan bangunan sekolah MI dan TK Islamiyah Nglinggis.
Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Nglinggis, Musyarofah mengaku, aktifitas belajar mengajar di sekolahnya terpaksa diliburkan. Selain itu seluruh perangkat yang ada dievakuasi ke bangunan sekolah yang lain.
"Untuk bangunan yang sebelah barat sudah tidak layak lagi untuk digunakan, karena kami takut apabila terjadi longsor susulan, terlebih cuaca setiap hari selalu hujan," jelasnya.
Rencananya aktifitas belajar mengajar di sekolah yang memiliki 67 siswa MI dan 20 siswa TK itu akan dititipkan ke rumah-rumah warga.
Sementara itu, Kepala bagian Pengairan, Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Trenggalek, Juwari menjelaskan, kejadian longsor bantaran sungai Nglinggis tersebut akibat dari penambangan batu kali oleh warga sekitar.
"Hal ini mengakibatkan sungai rusak dan arusnya menjadi deras, tapi bagaimana lagi karena ini menyangkut mata pencaharian masyarakat. Nanti akan kami konsultasikan dengan pimpinan bagaimana kebijakannya," ujarnya.
Juwari menjelaskan, pihaknya akan melakukan survei di lokasi bencana serta daerah rawan longsor disepanjang aliran sungai, apabila memungkinan pemerintah akan membuat penahan tebing berupa bronjong.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon